INDRI PRATIWI 1203110147 ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS TELKOM

Tuesday, April 22, 2014

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI

I . Pengertian Demokrasi
Perkataan demokrasi berasal dari Bahasa Yunani “demokratia” yang artinya sama dengan goverment by the peaple .
Asal katanya “ demos “ dan cratein yang berarti “ rakyat “ dan “ kekuasaan “ 
Mengapa Bahasa Yunani ? karena pada permulaan pertumbuhannya demokrasi adalah meliputi asas  - asas dan nilai – nilai yang terkandung dalam konsep demokrasi dari kebudataan Yunani Kuno . Suatu sistem demokrasi yang terdapat di negara kota (city state)Yunani Kuno ( abad ke-6 sampai abad ke- SM ), ialah suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan – keputusan politik dilaksanakan secara langsung oleh seluruh warga negara atas dasar prosedur mayoritas .
. Menurut Prof. Hertz dalam bukunya “ Political Realism and Political Idealism “ mengatakan bahwa  “demokrasi adalah semacam pemerintahan dimana tidak ada seorang anggota masyarakat yang mempunyai hak prerogatif politik atas orang lain . Jadi , pemerintahan yang politik umumnya dilakukan oleh semua untuk semua sebagaimana dilawankan terhadap kepentingan perorangan atau
. Plamenantz : “ demokrasi berarti pemerintahan oleh orang – orang yang dipilih secara bebas dan bertanggungjawab terhadap yang diperintah .
. Lebih tepat lagi seperti di katakan secara sederhana oleh Abraham Lincoln : “ democracy is goverment from the people , by people and for the people . “
Untuk dapat memehami tentang demokrasi , terlebih dahulu perlu dibedakan pengertian antara :
1 . Demokrasi formal , yaitu demokrasi dipandang menurut bentuknya seperti yang dikemukakan secara sederhana oleh Abraham Lincoln yaitu suatu pemerintahan dari rakyat , oleh rakyat untuk rakyat . Demokrasi formal pada prinsipnya tidak terdapat perbedaan , k ecuali beberapa variasi antara demokrasi yang satu dengan yang lainnya ..
2 . Demokrasi material yaitu demokrasi ditinjau dari isinya sebagai salah satu alam pikiran yang menuntut  terwujudnya kemerdekaan dan keadilan bagi setiap orang dalam kehidupannya bermasyarakat atau bernegara .
Perbedaan yang fundamental terdapat dalam demokrasi material yang dalam perkembangannya kemudian memberikan predikat seperti “ people democracy “ , basic democracy , guided democracy dll .
II . Macam – Macam Demokrasi
Telah disebutkan bahwa yang menyebabkan perbedaan paham demokrasi yang dianut oleh setiap bangsa dan negara adalah berkenaan dari sudut isinya .  Jadi dari segi demokrasi materi II , dalam perkembangannya dapat dikelompokan dalam 2 golongan besar , yaitu :
1 . Yang didasarkan pada kemerdekaan dan persamaan .
2 . Yang didasarkan pada kemajuan di bidang sosial ekonomi.
Walaupun dapat terjadi pola campuran , tetapi pada umumnya dapat dikembalikan diantara kedua hal tersebut yang dominan.
Demokrasi yang didasarkan pada kemerdekaan dan persamaan adalah timbul dalam kehidupan ketatanegaraan sebagai reaksi terhadap paham absolutisme , sampai pada paham Demokrasi Konstitusional. Demokrasi Konstitusional ciri khasnya adalah pemerintah yang terbatas kekuasaannya dan tidak dibenarkan bertindak sewenang-wenang terhadap warganegaranya. Pembatasan-pembatasan atas kekuasaan pemerintah tercantum dalam perundang-undangan lainnya.ud
Demokrasi Konstitusional ini sering juga disebut dengan Demokrasi dibawah Rule of Law. Menurut Prof. Miriam Budiardjo, syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang demokratis dibawah rule of law adalah sebagai berikut :
1.Perlindungan konstitusional.
2.Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
3.Pemilu yang bebas.
4.Kebebasan untuk menyatakan pendapat.
5.Kebebasan untuk berserikat /berorganisasi dan beroposisi.
6.Pendidikan kewarganegaraan.
Berdasarkan hal diatas, berarti demokratis tidaknya suatu negara, ditentukan oleh tingkat kesempurnaan konstitusi atau aturan-aturan negara dalam memberikan perlindungan terhadap warganegaranya. Begitu juga dengan tingkat jaminan perundang-undangan yang diberikan terhadap badan kehakiman sehingga tidak mem ihak, pemilu yang bebas, kebebasan untuk menyatakan pendapat, kebebasan berserikat, berorganisasi dan oposisi serta pendidikan kewarganegaraan.
Selanjutnya, sebagai konsekuensi dari kemerdekaan dengan persamaan, terjadilah persaingan bebas di bidang ekonomi. Karena adanya perbedaan kemampuan diantara mereka yang menjalankan persaingan bebas tersebut, mengakibatkan perbedaan yang besar diantara golongan “The haves” dan “The haves not”.
Menurut kenyataan, karena lemahnya golongan “The haves not” pada umumnya mereka tidak pengangguran dimana-mana, sehingga menimbulkan berbagai macam problem sosial.
Karl Marx dan Frederick Engels menganalisa kenyataan dan problem sosial tersebut yang pada akhirnya menghasilkan “The Communist Manifesto”. Penerapan paham komunis dalam bidang ketatanegaraan mewujudkan demokrasi dalam bentuk diktatur proletar.
Dari demokrasi proletar, kemudian berkembanglah beberapa variasinya, diantaranya Social Democracy yang dikembangkan oleh Stalin dan Kruschev , People Democracy yang dianut oleh RRC, New Democracy yang merupakan pembaharuan berdasarkan konsep Mao Tse Tung.
Sesudah berakhirnya Perang Dunia Ke II, banyak bermunculan negara-negara baru. Persoalan yang dihadapi negara baru pada umumnya berkisar pada masalah nation building dan pembangunan ekonomi.
Dalam usaha membangun negaranya ada yang tertarik pada pola komunis, akan tetapi banyak pula negara yang tertarik untuk membentuk sistem politik yang berlandaskan asas pokok dari Demokrasi Konstitusional. Perkembangan yang beraneka ragam ini telah memperbanyak variasi dari Demokrasi Konstitusional. Diantaranya Basic Democracy seperti yang terdapat di Pakistan pada masa Ayub Khan, Guided Democracy (Demokrasi Terpimpin), Demokrasi Pancasila.
Demokrasi Terpimpin ialah Demokrasi yang memisahkan pemimpin (kaum intelek) yang telah masuk untuk demokrasi dan rakyat jelata sebagian besar masih buta huruf dan belum masuk untuk demokrasi, karena itu maka untuk melaksanakan demokrasi para pemimpin harus memimpin atau mendidik rakyat untuk demokrasi.
Berkaitan dengan definisi Demokrasi Pancasila akan dijelaskan dalam hand out tambahan demokrasi.

II. PRAKTIK PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA.
SISTEM DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA
1.LIBERAL 1945  - 1959
- Momentum historis pertama pada tanggal 3 November 1945, yang ditandangani oleh Hatta, yang berisi pernyataan perlunya berdiri partai politik sebagai bagian dari demokrasi  dan rencana pemerintah untuk mengadakan PEMILU pada Bulan Januari 1946. Maklumat ini berdampak sangat luas, melegitimasi partai-partai politik yang telah terbentuk sebelumnya dan mendorong terus lahirnya partai-partai politik baru.
- PEMILU Pertama. Kabinet Wilopo berhasil menyelesaikan UU Nomor 7 Tahun 1953 Tentang PEMILU. PEMILU multi partai disepakati tanggal 29 September 1955 untuk pemilihan parlemen dan tanggal 15 Desember 1955 untuk pemilihan anggota Kontituante. PEMILU pertama Indonesia dinilai sebagai proses politik yang paling mendekati demokratis, sebab selain jumlah parpol yang tidak dibatasi juga berlangsung LUBER.
2.DEMOKRASI TERPIMPIN
Dalam amanatnya kepada sidang pleno Konstituante di Bandung, Soekarno dengan lugas menyerang Konstituante dalam mempraktikkan Demokrasi Liberal dan menawarkan konsepsinya tetntang Demokrasi Indonesia, yang disebutnya Demokrasi Terpimpin (Guided Democracy). Rakyat dan Wakil Rakyat tidak mempunyai peranan penting dalam Demokrasi Terpimpin, karena apabila dalam sidang legislatif tidak tercapai mufakat, maka keputusan diserahkan kepada Presiden sebagai Pemimpin Besar Revolusi.
3. ORDE BARU 1966 – 1998
Demokrasi yang diusung adalah Demokrasi Pancasila, merupakan demokrasi yang sehat dan bertanggungjawab, berdasarkan moral dan pemikiran sehat berlandaskan pada ideologi tunggal yaitu Pancasila. Berdasarkan pengalaman pada masa Orde Lama, pemerintah pada masa Orde Baru berupaya menciptakan stabilitas politik dan keamanan untuk menjalankan pemerintahannya. Namun kenyataannya justru mengekang kelompok-kelompok kepentingan dan partai politik lain yang menginginkan perubahan demokrasi.
4. ERA REFORMASI
Beberapa kemajuan penting dalam arsitektur demokrasi yang dilakukan pemerintahan Habibie antara lain :
-adanya kebebasan pers.
-pembebasan tahanan politik.
-kebebasan bagi pendirian partai-partai politik.
-otonomi daerah.
-amandemen konstitusi antara lain berupa pembatasan masa jabatan presiden.
-pencabutan beberapa UU politik yang represif dan tidak demoktratis.
-netralitas birokrasi dan militer dari politik praktis.

Praktik demokrasi masa ini mendapat pengakuan luas dari dunia internasional. Dalam index yang disusun oleh Freedom House Tentang Hak Politik dan Kebebasan Sipil, indonesia sejak PEMILU 1999 hingga masa konsolidasi demokrasi saat ini berhasil masuk dalam kategori “negara bebas”. Hal ini  berbeda dengan kepolitikan masa ORBA yang dikategorikan sebagai kebebasan yang sangat minimal.

Monday, February 24, 2014

kunci kesuksesan saluran distribusi



                                      

1. karakteristik pelanggan
Distributor umumnya diperlukan ketika pelanggan secara luas tersebar, ada sejumlah besar dan membeli sering dalam jumlah kecil. Hal ini memang benar dari berbagai sektor produk sehari-hari, kurang begitu atau tidak sama sekali berkaitan dengan barang-barang spesialis lagi. Selain itu, tentu saja, preferensi pelanggan merupakan faktor penting. Bagaimana orang ingin membeli sesuatu? Apa yang mereka anggap paling nyaman dan paling menyenangkan? ini sangat penting ketika metode baru dianggap (masalah elektronik lagi)
Pasar konsumen berkaitan dengan pembeli yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi daripada dijual kembali. Namun, tidak semua konsumen sama dalam selera mereka, preferensi dan kebiasaan membeli karena karakteristik yang berbeda yang dapat membedakan konsumen tertentu dari orang lain. Karakteristik ini konsumen tertentu meliputi berbagai ciri-ciri demografis, psikografis, dan geografis behaviorialistic. Pemasar biasanya mendefinisikan karakteristik konsumen tersebut melalui segmentasi pasar, proses memisahkan dan mengidentifikasi kelompok-kelompok pelanggan utama.

2. Karakteristik Produk
Distribusi langsung diperlukan bila produk besar atau berat terlibat. Produk berukuran besar perlu pengaturan saluran yang meminimalkan jarak pengiriman dan jumlah penanganan, bahkan sepintas melihat biaya distribusi fisik menunjukkan pentingnya faktor ini. di mana nilai unit tinggi dapat menutupi biaya unit penjualan yang lebih tinggi, maka setiap produsen dapat menjaga kontrol atas distribusi dengan berurusan langsung, seperti dengan tertentu dari sistem distribusi halaman, atau di ujung spektrum, orang-orang seperti mereka yang menjual door-to -pintu. Akhirnya, produk yang memerlukan instalasi atau pemeliharaan umumnya dijual melalui jaringan yang terbatas, seperti agen tunggal, sehingga faktor-faktor tersebut dapat lebih mudah dikontrol

3. karakteristik distributor
Distributor lebih berguna ketika keterampilan mereka biaya sontact rendah, layanan dan penyimpanan yang lebih penting daripada kurangnya komitmen untuk satu produk atau merek. Jika dukungan yang sangat spesifik diperlukan maka pilihan lain mungkin lebih disukai.

3. karakteristik distributor
Distributor lebih berguna ketika keterampilan mereka biaya sontact rendah, layanan dan penyimpanan yang lebih penting daripada kurangnya komitmen untuk satu produk atau merek. Jika dukungan yang sangat spesifik diperlukan maka pilihan lain mungkin lebih disukai.

4. karakteristik kompetitif
Saluran yang dipilih mungkin sering dipengaruhi oleh saluran pesaing menggunakan, dan mungkin ada bahaya dalam bergerak terlalu jauh dan terlalu cepat dari apa yang diharapkan pasar dan suka. Interaksi kompetitif dengan cara ini antara pengecer adalah variabel lain. Di bidang makanan cepat saji, burger king mencoba untuk mendapatkan situs dekat mcdonalds. Di sisi lain, beberapa manufaktur seperti avon kosmetik, memilih untuk tidak bersaing untuk posisi langka di toko-toko retaile dan telah mendirikan operasi penjualan langsung menguntungkan door-to-door sebagai gantinya. Demikian pula, rantai utama mungkin berusaha untuk membuka cabang di dekat kecil, independen, pengecer yang ada, tidak hanya untuk mengambil keuntungan dari pengetahuan pasar mereka - mereka berada di daerah di mana ada permintaan - tetapi dengan tujuan menggantikan mereka sama sekali. Terakhir ini mungkin tidak sepenuhnya kepentingan pelanggan dan ilustratres pada aspek kekuatan semata-mata dikerahkan oleh kelompok ritel besar.

5 . karakteristik perusahaan
ukuran perusahaan sering berkorelasi dengan pangsa pasarnya . Semakin besar pangsa pasarnya , semakin mudah untuk menemukan distributor yang bersedia untuk menangani produk - sehingga bahkan sebuah toko kecil kemungkinan untuk menemukan sudut untuk merek utama , dan akan selektif tentang apa lagi mereka saham . Mereka mungkin tidak dapat untuk saham segalanya, tapi akan menemukan ruang untuk apa pun yang mereka yakini di mana jelas ada keuntungan yang akan dibuat tidak ada yang mau kehilangan itu
Demikian pula , pemasok mungkin innovactive ( dan / atau membangun kekuatan ) dan mencari cara-cara menjadi kurang tergantung dari rantai distribusi normal . Kreativitas mungkin memiliki peran untuk bermain di sini . Misalnya , kosmetik mungkin laku di gerai yang hanya menampilkan mereka , tetapi beberapa toko mengenakan make up = demonstrasi ( atau membiarkan produsen melakukannya ) dapat menciptakan keunggulan , untuk sementara waktu. Selain itu , kebijakan pengiriman cepat kurang kompatibel dengan sejumlah besar tahapan dalam saluran dan ada bahaya bahwa pengiriman lambat ( diukur dalam hal pasar ) mencairkan efektivitas pemasaran . Sebagai standar pelayanan meningkat sehingga ada sedikit ruang bagi siapa saja yang tertinggal untuk melakukan serta mereka mungkin - pengiriman semakin lambat bukanlah sesuatu pelanggan siap untuk menerima .
 
6 . karakteristik lingkungan
Perubahan dalam lingkungan ekonomi dan hukum juga dapat membawa perubahan dalam struktur distributif . Sebagai contoh, ketika pasar sedang tertekan , produsen ingin memindahkan pasar barang mereka dengan cara yang paling ekonomis . Sehingga mereka memotong perantara atau jasa tidak penting , untuk memungkinkan mereka untuk bersaing pada harga dan menangani langsung . Sekali lagi , pembatasan hukum telah diperkenalkan di Inggris dalam beberapa tahun terakhir untuk mencegah karakteristik saluran yang dapat melemahkan persaingan ( misalnya larangan baru pada produsen harga mendikte di pasar obat-obatan ) .

Saturday, May 11, 2013

Teori Motivasi




Teori Motivasi
Pengertian motivasi
Finch dan McGough (1982:70)
            Salah satu keberhasilan kepemimpinan dalam pendidikan adalah motivasi kerja personil. Dalam hal ini, yang paling menentukan adalah tindakan pimpinan,  karena setiap pimpinan memiliki peluang untuk menciptakan iklim yang dipimpinnya lebih kondusif.
Greenberg dan Baron (1993 : 114)
Motivasi adalah suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia ke arah pencapaian suatu tujuan.
Hanson (1997 : 142)
Mengemukakan bahwa “Content Theories of Motivation”  beranggapan bahwa segala sesuatu yang ada di dalam diri manusia membentuk manusia “an inner state that energizes, activate or moves, and that directs or channels behaviour toward goals. Contents theories are based on the notion that things within us generate motivation”.
Hersay dan Blanchard (1993: 57)
Berpendapat bahwa “ motivation is will to do or the whys of behaviour”.
*Daftar pustaka buku “Perilaku Organisasi” pengarang DR. Yayat Hayati Djatmiko
Motivasi secara umum berkaitan dengan usaha untuk memenuhi semua tujuan sehingga fokus pembahasan dipersempit pada tujuan organisasional supaya dapat merefleksikan perhatian kita pada perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan. Pada prosesnya, orang akan berusaha memenuhi berbagai macam kebutuhannya, kebutuhan yang tidak terpenuhi menyebabkan orang akan mencari jalan untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kekurangan-kekurangannya. Oleh karena itu orang memilih suatu tindakan, maka terjadilah perilaku yang mengarah pada pencapaian tujuan. Dalam batasan tersebut terdapat tiga elemen kunci yaitu:
1.    Usaha adalah suatu tindakan dalam pencapaian tujuan.
2.    Kebutuhan adalah kekurangan yang dirasakan pada suatu waktu tertentu.
3.    Tujuan adalah suatu hasil yang dicari karyawan yang dipandang sebagai kekuatan yang menarik orang berperilaku dalam pencapaian tujuan yang diinginkan sehingga dapat mengurangi kebutuhan yang belum terpenu


Proses motivasi pola awal ini dapat digambarkan sebagai berikut:








Rounded Rectangle: I. KEBUTUHAN YANG TIDAK TERPENUHI






 


Rounded Rectangle: VI. KARYAWAN MENILAI  KEMBALI KEBUTUHAN YANG TERPENUHI

Rounded Rectangle: II. PENCARIAN JALAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN                

Oval: KARYAWAN











Gambar 1. Proses motivasi pola awal

Teori motivasi dapat dikelompokkan dalam dua kategori :
1.    Teori Kepuasan (content Theory)
Memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri individu yang menggerakkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilaku. Mereka mencoba menentukan kebutuhan khusus yang memotivasi orang.

2.    Teori Proses
Menguraikan dan menganslisis bagaimana perilaku itu digerakkan, diarahkan, didukung, dan dihentikan.

Sikap
Sikap adalah faktor penentu perilaku karena sikap berhubungan dengan persepsi, kepribadian, dan motivasi.
Sikap dalam organisasi melalui pengalaman dan menimbulkan pengaruh tertentu terhadap perilaku seseorang.empat implikasi tertentu terhadap manajer, yaitu:
1.    Sikap dipelajari,
2.    Sikap menentukan kecenderungan orang terhadap segi tertentu,
3.    Sikap memberikan emosional bagi hubungan antar pribadi seseorang dan pengenalannya terhadap orang lain,
4.    Sikap diorganisasi dan dekat dengan inti kepribadian
Sikap adalah bagian yang hakiki dari kepribadian seseorang. Salah satu teori menyatakan bahwa “mencari kesesuaian antara keyakinan dengan perasaaan terhadap objek”, dan mengemukakan bahwa perubahan sikap tergantung pada perubahan persaanatau keyakinan. Teori itupun mengasumsikan bahwa orang mempunyai sikap yang terstruktur yang tersusun dari berbagai komponen afektif dan kognitif. Pertalian dari komponen tersebut berarti bahwa perubahan pasdu satu komponen menggerakkan perubahan pada komponen lain. Jika komponen ini tidak sesuai dengan yang bersangkutan, maka akan timbul ketidakstabilan. Ketidakstabilan dapat dikoreksi oleh:
1.    Peningkatan dari pesan yang dimaksud untuk memengaruhi sikap,
2.    Pemecahan atau fragmentasi sikap, atau
3.    Penerimaan ketidak konsistenan sehingga terbentuk sikap baru.
Teori tersebut mengemukakan bahwa: afeksi, kognisi, dan perilaku menentukan sikap, dan selajutnya sikap menentukan afeksi, kognisi, dan perilaku. Afeksi, komponen emosional atau perasaan dan sikap dipelajari dar orang tua, guru, dan teman dalam kelompok. Komponen kognitif sikap terdiri atas persepsi, pendapat, dan keyakinan seseorang. Hal ini menunjukkan proses berpikir dengan penekanan khusus pafa rasionalitas dan logika. Komponen dari suatu sikap berhubungan dengan kecenderungan seseorang untuk bertindak terhadap seseorang atau sesuatu dengan dengan cara yang ramah, hangat, agresif, bermusuhan, apatis, atau dengan sesuatu dengan cara lain. Tiga komponen sikap yang berhubungan dengan faktor-faktor lingkungan sepert desain kerja, kebijaksanaan perusahaan, dan tunjangan. Stimulus tersebut menghasilkan pembentukan sikap yang berefek pengakuan atau perilaku.
Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa[1]. Hal ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu[
Komponen utama sikap

Sikap mempunyai tiga komponen utama: kesadaran, perasaan, dan perilaku.[2]

Keyakinan bahwa "Diskriminasi itu salah" merupakan sebuah pernyataan evaluatif.[2] Opini semacam ini adalah komponen kognitif dari sikap yang menentukan tingkatan untuk bagian yang lebih penting dari sebuah sikap -komponen afektifnya.[2] Perasaan adalah segmen emosional atau perasaan dari sebuah sikap dan tercermin dalam pernyataan seperti "Saya tidak menyukai John karena ia mendiskriminasi orang-orang minoritas."[2] Akhirnya, perasaan bisa menimbulkan hasil akhir dari perilaku[2]. Komponen perilaku dari sebuah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.[2].
[sunting]
Perilaku mengikuti sikap

Pada akhir tahun 1960-an, hubungan yang diterima tentang sikap dan perilaku ditentang oleh sebuah tinjauan dari penelitian.[3] Berdasarkan evaluasi sejumlah penelitian yang menyelidiki hubungan sikap-perilaku, peninjau menyimpulkan bahwa sikap tidak berhubungan dengan perilaku atau, paling banyak, hanya berhubungan sedikit.[3] Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sikap memprediksi perilaku masa depan secara signifikan dan memperkuat keyakinan semula dari Festinger bahwa hubungan tersebut bisa ditingkatkan dengan memperhitungkan variabel-variabel pengait.[4]
[sunting]
Sikap kerja utama
[sunting]
Kepuasan kerja

Kepuasan kerja adalah perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristik-karakteristiknya. :))[1]
[sunting]
Keterlibatan pekerjaan

Keterlibatan pekerjaan adalah tingkat di mana seseorang memihak sebuah pekerjaan, berpartisipasi secara aktif di dalamnya, dan menganggap kinerja penting sebagai bentuk penghargaan diri.[1]
[sunting]
Komitmen organisasional

Komitmen organisasional adalah tingkat di mana seseorang memihak sebuah organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi itu.[1] Tiga dimensi terpisah komitmen organisasional adalah:[5]
Komitmen Afektif
Komitemn Berkelanjutan
Komitmen Normatif
http://id.wikipedia.org/wiki/Sikap


Nilai
Nilai adalah Keyakinan dasar bahwa suatu modus perilaku atau keadaan akhir eksistensi yang khas, lebih dapat disukai secara pribadi atau sosial daripada modus perilaku atau keadaan akhir eksistensi yang berlawanan atau kebalikannya
Sistem Nilai adalah Suatu hirarki yang didasarkan pada suatu peringkat nilai-nilai seorang individu dalam hal intensitasnya
Pentingnya Nilai Sebagai dasar untuk memahami sikap & motivasi . Nilai berpengaruh terhadap persepsi
Sumber Sistem Nilai Genetik , Pengaruh lingkungan
(http://repository.binus.ac.id/content/J0192/J019293892.ppt)


Nilai terjadi jika kegiatan antar pribadi manajer melibatkannya dalam suatu pertentangan dengan nilai yang berbeda atau sangat berlawanan

Kepuasan Kerja
Definisi/pengertian dari kepuasan kerja
Newstrom : mengemukakan bahwa “job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employes view their work”. Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami [pegawai] dalam bekerja
Wexley dan Yukl : mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.
Taufik Noor Hidayat (104263213) : Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini dampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
Angga Leo : Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan Pegawai; merupakan sikap umum yang dimiliki oleh Pegawai yang erat kaitannya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah pengorbanan. Apabila dilihat dari pendapat Robin tersebut terkandung dua dimensi, pertama, kepuasan yang dirasakan individu yang titik beratnya individu anggota masyarakat, dimensi lain adalah kepuasan yang merupakan sikap umum yang dimiliki oleh pegawai.
Kepuasan kerja dalah sikap yang dikembangkan oleh para karyawan sepanjang waktu mengenai berbagai segi pekerjaan. seperti upah, gaya penyeliaan, dan rekan sekerja. Lima karakteristik kepuasan kerja:
1.    Upah adalah jumlah yang diterima dan dianggap menarik/ wajar
2.    Pekerjaan adalah keadaan dimana tugas pekerjaan dianggap menarik, memberikan kesempatan untuk belajar dan bertanggung jawab.
3.    Kesempatan promosi adalah tersedianya kesempatan untuk maju
4.    Penyelia adalah kemampuan penyelia untuk menunjukkan minat dan perhatian terhadap karyawan
5.    Rekan kerja adalah dimana rekan sekerja menunjukkan sikap bersahabat dan mendorong.
Masalah yang diperdebatkan dan berlawanan dalam kepuasan kerja adalah berhubungan dengan prestasi kerja. Terdapat tiga pandangan yaitu:
1.    Kepuasan menimbulkan prestasi
2.    Prestasi menimbulkan kepuasan
3.    Adanya unsur imbalan, tetapi tidak ada hubungan yang kuat.
Dari sudut pandang praktis para manajer menghendaki mempunyai karyawan yang puas dan produktivitasnya tinggi, untuk itu diperlukan usaha dan kepuasan yang jelas dari para manajer itu sendiri.
Ketiga pandangan tersebut dapat digambarkan berikut:
MENYABAKAN
KEPUASAN KERJA                                                                             PRESTASI KERJA

Sunday, October 24, 2010

Sunday, October 17, 2010