1.
Pengertian dan Tujuan MSDM
Kasmir(2003) : MSDM adalah perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian sumberdaya manusia dalam perusahaan ; agar dapat didayagunakan secara optimal
untuk mendukung pencapaian sasaran perusahaan dalam lingkungan bisnis yang
dinamis. Grifin(2002) : MSDM adalah serangkaian aktivitas organisasi yang
diarahkan pada usaha untuk menarik,mengembangkan, dan mempertahankan angkatan
kerja yang effektif.
MSDM memiliki tujuan berikut :
a. Menjamin tersedianya SDM yang memiliki kompetensi dalam
mengoperasikan perusahaan dalam berbagai lini kegiatan.
b. Menekan biaya pengelolaan SDM, dengan cara mengendalikan
biaya biaya yang muncul dari aktivitas pengelolaan SDM
c. Meningkatkan produktivitas SDM melalui berbagai metoda
seperti ; training, penempatan karyawan, promosi.
d. Mempersiapkan kemampuan SDM yang dibutuhkan dalam bisnis
ke depan agar lebih mampu beradaptasi dengan perubahan perubahan kebijakan
perusahaan.
e. Membangun kerja sama serta hubungan kemitraan yang baik
antar SDM, maupun antara SDM dengan manajemen
2.
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan
SDM merupakan serangkaian kegiatan untuk memenuhi kebutuhan SDM dalam
mengantisipasi perubahan bisnis dan organisasi dimasa datang. Perencanaan SDM
akan mempengaruhi langkah langkah selanjutnya dalam MSDM seperti ; staffing,
training and development, atau performance appraisal.
Tujuan perencanaan SDM mencakup :
a.
Mengantisipasi
implikasi perubahan perubahan lingkungan strategis terhadap organisasi.
b.
Memastikan organisasi memperoleh dan mempertahankan
jumlah dan kualifikasi SDM yang
diperlukan.
c.
Mencegah masalah
yang timbul dari potensi kelebihan atau kekurangan tenaga kerja.
Manfaat perencanaan SDM :
a.
Meningkatkan pendayagunaan dan produktivitas SDM
b.
Mengintegrasikan kegiatan kegiatan SDM secara effisien
c.
Melaksanakan program pengadaan karyawan baru secara
ekonomis
d.
Mengembangkan informasi dasar manajemen SDM guna membantu
aktivitas kerja manajemen dan unit unit lainnya.
e.
Mendukung keberhasilan program rekruitmen karyawan baru
f.
Mengkoordinasikan program
program manajemen SDM lainnya
3.
Tahap
Tahap Perencanaan SDM
Dalam
perencanaan SDM, prosesnya melalui tahap tahap berikut :
a.
Analisis
pekerjaan , yaitu analisis sistimatis terhadap setiap pekerjaan dalam
organisasi.. Analisis pekerjaan mencakup deskripsi pekerjaan,
spesifikasi pekerjaan, dan standar pekerjaan.
Deskripsi pekerjaan(Job
description) adalah sebuah pernyataan tertulis yang menguraikan
fungsi, tanggungjawab, wewenang, kondisi kerja(jam kerja, kondisi fisik tempat
kerja, kesehatan lingkungan, dst) serta aspek aspek lainnya.
Spesifikasi
pekerjaan(Job Spesification) adalah pernyataan mengenai
siapa yang harus melaksanakan pekerjaan berikut persyaratannya.
Standar pekerjaan(Job Standard) adalah target kerja
yang menjadi kriteria keberhasilan karyawan yang ditetapkan berdasarkan model
pengukuran tertentu, komitmen antara pimpinan dengan karyawan, atau kontrak
kerja. Standar pekerjaan mengacu kepada :
·
Efffisiensi
(Waktu, biaya, proses)
·
Maksimasi
(Laba,pendapatan)
·
Volume
(Produksi, penjualan)
·
Akurasi
dan kecepatan (Laporan, data)
Format 3 : Contoh Format Standar Pekerjaan
Tabel 8 : Contoh Standar Kerja Customer Service Bank
Kriteria Sifat
|
Kriteria Perilaku
|
Kriteria Hasil
|
Ramah
Sopan
Bersemangat
Percaya diri
Trampil
Telaten
Handal
Tidak
emosional
Teliti
Analisis/pemikir
Simak aktif
|
Berpakaian
dan berpenampilan rapih, dan
bersih
Percaya
diri, akrab, sopan dalam melayani
Mendengarkan
masalah dan keluhan
Tidak
memotong pembicaraan
Mampu
menawarkan pemecahan masalah
Mampu
berkomunisasi dan meyakinkan
|
Jumlah
kunjungan nasabah
Jumlah
nasabah baru
Jumlah klaim
yang bisa di
selesaikan
Jumlah
produk bank yang
ditawarkan
Indeks
kepuasan nasabah
|
b. Memperkirakan permintaan dan
penawaran SDM
Perkiraan permintaan SDM bisa
diperoleh dengan menggunakan berbagai teknik peramalan, diantaranya :
1)
Ramalan para ahli(Expert forecast)
; survey para manajer tentang kebutuhan penambahan karyawan bawahannya
2)
Indeksasi ; metoda estimasi
kebutuhan karyawan berdasarkan standar indeks tertentu antara jumlah karyawan
yang dibutuhkan dengan target aktivitas. Misalnya ; setiap penambahan
pendapatan 100 juta akan memerlukan tambahan karyawan baru 1 orang.
3)
Ekstrapolasi ; metoda estimasi
kebutuhan karyawan berdasarkan tingkat perubahan masa lalu. Misalnya ; Bagian Produksi rata rata menerima 4 orang
karyawan baru per triwulan. Maka dalam satu tahun akan menerima 12 orang.
4)
Analisis
anggaran ; metoda estimasi kebutuhan karyawan berdasarkan ketersediaan
anggaran, khususnya anggaran belanja pegawai.
5)
Analisis
trend ; metoda perkiraan dengan memperkirakan hubungan jumlah kebutuhan
karyawan dengan variabel target organisasi seperti ; produksi, pendapatan,
penjualan.
Untuk memperoleh gambaran supply SDM, dilaksanakan
Analisis Supply SDM internal dan eskternal.;
1)
Internal
supply ; jumlah dan jenis keryawan yang akan dipekerjakan perusahaan dalam
jangka waktu tertentu.yang bersumber dari dalam perusahaan.
2)
External
supply ; jumlah dan jenis keryawan yang akan dipekerjakan perusahaan dalam
jangka waktu tertentu.yang bersumber dari luar perusahaan.melalui proses
rekrutmen.
c.
Membuat
bagan penggantian(replacement chart) ; membuat
daftar setiap posisi manajerial, siapa yang akan menduduki jabatan tersebut,
berapa lama menjabat sebelum pindah ke lokasi kerja lain, serta siapa yang
memenuhi persyaratan sekarang
d.
Membuat
sistim informasi karyawan(employee information system)
atau persediaan ketrampilan(skill inventories) ; sistim computer yang
mengandung informasi mengenai pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja,
lingkungan, serta aspirasi masing masing karyawan.
e.
Menyesuaikan
permintaan dan penawaran SDM ; Setelah merekonsiliasi antara
perkiraan kebutuhan SDM dengan jumlah SDM yang ada, maka diperoleh gambaran
deviasi, baik berupa kekurangan SDM, kekurangan skill, masalah kompensasi, atau
masalah lainnya. Berdasarkan gambaran yang diperoleh, dirumuskan tujuan dan
sasaran perencanaan, yaitu :
1)
Jika permintaan diproyeksikan
melebihi supply, harus mengangkat lebih banyak karyawan.
2)
Jika supply internal melebihi
permintaan perusahaan, terjadi surplus karyawan, sehinggga tindakan pengurangan
karyawan harus diprogramkan.
3)
Jika supply
dan permintaan sama sama tinggi, maka harus dilaksanakan seleksi, penempatan, dan promosi atau mentransfer SDM yang ada untuk memenuhi job
requirement yang dibutuhkan.
4)
Jika
permintaan dan supply rendah, harus dilaksanakan pengembangan atas SDM yang
ada.
4.
Menyusun
staf organisasi
Dalam menyusun staf organisasi diperlukan
langkah berikut ;
a.
Melaksanakan rekrutmen ; menarik
orang orang yang memenuhi persyaratan untuk
mengajukan lamaran atas pekerjaan yang belum terisi. Rekrutmen terdiri
atas ;
·
Rekrutmen internal ; menarik
karyawan yang ada dalam perusahaan untuk mengisi kekosongan pekerjaan.
·
Rekrutmen eksternal ; menarik
orang dari luar perusahaan untuk mengisi kekosongan pekerjaan
b.
Menyeleksi sumber daya manusia ;
memilih orang orang yang memenuhi syarat untuk dipekerjakanndalam organisasi. Dalam seleksi
harus diadakan validasi atas informasi calon karyawan agar benar benar
diperoleh karyawan yg produktif.
5.
Mengembangkan
karyawan
Pengembangan karyawan dapat
dilakukan dengan mengadakan pelatihan dan penilaian kinerja :
a.
Pelatihan adalah upaya peningkatan
ketrampilan, sikap, pengetahuan, atau ketiga
tiganya
untuk meningkatkan kinerja karyawan. Pelatihan dapat berupa ;
o Pelatihan
saat bekerja(on the job training) ; pelatihan yang dilaksanakan saat karyawan
bekerja.
o Pelatihan
diluar tempat kerja(off the job training) ; pelatihan yang dilaksanakan di suatu
tempat terkendali di luar tempat kerja.
o Pelatihan
simulasi(vestibule training) ; pelatihan yang dilaksanakan dengan metode
simulasi di luar tempat kerja.
b.
Penilaian kinerja(Performance
appraisal) ; evaluasi atas prestasi kerja karyawan untuk menentukan sejauh mana
karyawan telah melaksanakan pekerjaan secara effektif.
5. Kompensasi dan tunjangan
a.
Griffin(2002) : Kompensasi
adalah penetapan imbalan yang diberikan kepada individu sebagai balas jasa atas kesediaan mereka melakukan berbagai
pekerjaan dan tugas dalam organisasi. Bentuknya bisa upah, gaji, atau
insentif.
b.
Upah :
kompensasi dalam bentuk uang yang dibayarkan berdasarkan jumlah waktu yang digunakan untuk bekerja.
c.
Gaji :
kompensasi dalam bentuk uang yang
dibayarkan karena seseorang melaksanakan tanggung jawab pekerjaan.
d.
Program insentif ; program
kompensasi khusus yang dirancang untuk meningkatkan motivasi kerja. Beberapa
jenis insentif ;
·
Bonus ; insentif kerja individu dalam bentuk
pembayaran khusus yang melebihi gaji
karyawan.
·
Sistim upah berdasarkan
prestasi(merit system salary) ; insentif individu yang menghubungkan kompensasi
dengan kinerja dalam jabatan non penjualan.
·
Upah berdasarkan kinerja ;
insentif individual yang diberikan
kepada manajer atas hasil kerja yang sangat produktif.
·
Profit sharing plan ; rencana
insentif untuk membagikan bonus kepada karyawan jika laba perusahaan naik ke
tingkat tertentu.
·
Gain sharing plan ; rencana
insentif untuk membagikan imbalan kepada berbagai kelompok karyawan karena
tercapainya perbaikan produktivitas.
·
Pay off knowledge plan ; rencana
insentif untuk mendorong karyawan mempelajari ketrampilan baru atau menjadi
trampil dalam pekerjaan lain.
e.
Tunjangan adalah bentuk kompensasi
diluar upah dan gaji termasuk :
·
Asuransi kompensasi pekerja ;
asuransi untuk mengkompensasi pekerja yang mendapat kecelakaan di tempat kerja.
·
Rencana pensiun ; kompensasi yang
dibayarkan setelah karyawan memasuki masa pensiun
·
Cafetaria benefit plan ; rencana
tunjangan yang menetapkan batas batas tunjangan per karyawan, dan masing masing
karyawan bisa memilih salah satu dari berbagai alternative tunjangan
6. Persoalan hukum dan tantangan dalam manajemen SDM
Beberapa masalah hukum dalam
pengelolaan SDM ;
a. Keselamatan
dan kesehatan kerja ; perusahaan diwajibkan memiliki pedoman dan program yang
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja
karyawan.
b. Pelecehan
seksual ; praktek atau contoh perlakuan seksual yan tidak diterima dalam
lingkungan kerja.
c. Pengkaryaan
atas keinginan ; perusahaan harus dapat mempertahankan atau memecat karyawan
sesuai kebijakan mereka.
Tantangan
tantangan dalam manajemen SDM ;
a. Mengelola
keanekaragaman angkatan kerja, yang terdiri atas banyak karakter seperti sikap, nilai, serta perilaku, kemampuan fisik
dan karakteristik lainnya.
b.
Mengelola karyawan
berilmu(knowledge worker) ; karyawan memiliki keahlian, terutama dalam beberapa
dasar ilmu abstrak.Lebih mandiri dan lebih loyal kepada profesi.
c.
Mengelola pekerja paruh waktu dan
temporer, yaitu pekerja non permanen dan pekerja yang dikontrak atau disewa.
7. Tenaga kerja terorganisir
a. Grifin(2002) :
Serikat buruh adalah kelompok individu yang bekerja bersama untuk tujuan
bersama, yang berkaitan dengan pekerjaan
seperti upah yang lebih tinggi, jam
kerja, jaminan pekerjaan, tunjangan serta kondisi kerja lebih baik.
b. Hubungan serikat karyawan dengan manajemen disebut relasi tenaga kerja, yaitu proses
menyelesaikan masalah buruh yang diwakili serikat buruh dan manajemen.
c. Kerangka hubungan serikat karyawan dengan manajemen
mencakup tiga fihak, yaitu ; para karyawan dan wakil
wakilnya, para manajer, dan wakil pemerintahan.
d.
Masalah
masalah yang dirundingkan antara manajemen dengan serikat buruh :
·
Kompensasi ;
ketentuan kontrak kerja karyawan yang menyangkut penyesuaian gaji atau biaya
hidup.
·
Wage reopener
clause ; ketentuan yang memungkinkan tarif upah dirundingkan kembali selama
masa berlaku kontrak.
·
Tunjangan
kerja ; tunjangan pensiun, tunjangan cuti, kondisi kerja.
·
Keamanan
kerja ; terutama menyangkut PHK. Jika ada program pengurangan jumlah tenaga,
karyawan senior lebih dipertahankan.
Hak manajemen ; manajemen menghendaki kebijakan penuh dalam perekrutan karyawan, serikat karyawan minta dilibatkan.
Hak manajemen ; manajemen menghendaki kebijakan penuh dalam perekrutan karyawan, serikat karyawan minta dilibatkan.
·
Masalah
masalah lain ; jam kerja, tarif lembur, pekerja tidak tetap, outsourcing,
penyampaian keluhan, dst.
e. Impasse(kebuntuan)
; situasi yang terjadi ketika tidak tercapai
kesepakatan kontrak baru setelah terjadi sejumlah tawar menawar. Jika
terjadi kebuntuan, maka akan terjadi kemungkinan tindakan buruh ;
·
Pemogokan ; aksi tenaga kerja
dimana karyawan untuk sementara keluar dari tempat kerja dan menolak bekerja.
·
Pemogokan ekonomi ; pemogokan yang
didorong oleh jalan buntu menyangkut satu atau lebih butir tawar menawar.
·
Pemogokan simpati ; pemogokan satu
kelompok serikat buruh untuk mendukung aksi serikat buruh lain.
·
Pemogokan liar ; pemogokan yang
tidak mendapat wewenang serikat buruh.
·
Picketing ; para pekerja melakukan
demonstrasi di pintu masuk fasilitas perusahaan.
·
Boikot ; para pekerja menolak
membeli produk dari pemberi kerja dan mendorong konsumen melakukan hal yang
sama.
·
Perlambatan kerja ; para pekerja
melaksanakan pekerjaan lebih lambat..
f.
Taktik manajemen menghadapi aksi
serikat buruh :
·
Lockout ; para pekerja ditolak
masuk ke tempat kerja pembei kerja.
·
Strike breaker ; mempekerjakan
tenaga dalam jangka waktu sementara atau permanen untuk menggantikan pekerja
yang mogok.
·
Mediasi ; metode menyelesaikan
perselisihan tenaga kerja oleh pihak ketiga berupa saran, tetapi bukan
keputusan manajemen.
·
Arbitrasi sukarela ; metode
menyelesaikan perselisihan tenaga kerja dimana kedua belah fihak setuju untuk
menerima penilaian oleh pihak netral.
·
Arbitrasi wajib ; metode
menyelesaikan perselisihan tenaga kerja dimana kedua belah fihak secara hukum
dituntut untuk menerima penilaian oleh pihak netral.