Saturday, May 2, 2015
Definisi Endorser
Menurut Shimp (2003:459) endorser adalah pendukung iklan atau yang dikenal juga sebagai bintang iklan untuk mendukung suatu produk.
Endorser sering juga disebut sebagai direct source yaitu seorang pembicara yang mengantarkan sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah produk atau jasa (Belch & Belch, 2009:178).
Menurut Shimp (2003:459) endorser dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Para selebriti pendukung (Celebrity Endorser)
Celebrity Endorser adalah para bintang televisi, aktor film, para atlet terkenal, dan pribadi-pribadi yang telah mati digunakan secara luas di dalam iklan-iklan di majalah, iklan radio, dan iklan televisi untuk mendukung produk. Sedangkan, selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur, atau atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang–bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung.
2. Pendukung dari orang khusus (Typical-person Endorser)
Pendukung dari orang khusus adalah orang-orang biasa (non selebriti), yang menggunakan atau mendukung produk dalam mempromosikan suatu produk atau jasa tertentu oleh suatu perusahaan. Pemilihan jenis endorser ini biasanya digunakan sebagai bentuk promosi testimonial untuk meraih kepercayaan konsumen.
Endorser sering juga disebut sebagai direct source yaitu seorang pembicara yang mengantarkan sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah produk atau jasa (Belch & Belch, 2009:178).
Menurut Shimp (2003:459) endorser dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Para selebriti pendukung (Celebrity Endorser)
Celebrity Endorser adalah para bintang televisi, aktor film, para atlet terkenal, dan pribadi-pribadi yang telah mati digunakan secara luas di dalam iklan-iklan di majalah, iklan radio, dan iklan televisi untuk mendukung produk. Sedangkan, selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur, atau atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang–bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung.
2. Pendukung dari orang khusus (Typical-person Endorser)
Pendukung dari orang khusus adalah orang-orang biasa (non selebriti), yang menggunakan atau mendukung produk dalam mempromosikan suatu produk atau jasa tertentu oleh suatu perusahaan. Pemilihan jenis endorser ini biasanya digunakan sebagai bentuk promosi testimonial untuk meraih kepercayaan konsumen.
Periklanan
Menurut Alexander (1965) dalam Morissan (2010 : 17) mendefinisikan iklan atau advertising sebagai “any paid form of nonpersonal communication about an organization, product, service, or idea by an identified sponsor” (setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui).
Periklanan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar melalui media seperti koran, majalah, radio dan televisi, billboard dan poster (Kotler dan Keller, 2012:478). Sedangkan menurut Kotler & Armstrong (2008:161) mendefinisikan media iklan adalah wahana yang digunakan untuk menghantarkan pesan iklan kepada pemirsa yang dituju.
Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (Pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum (lee dan Johnson, 2011: 10).
Menurut Kotler & Keller ( 2007 : 229) Iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang bagi suatu produk atau memicu penjualan yang cepat. Berikut ini adalah sifat-sifat iklan, yaitu:
1. Daya sebar
Iklan memungkinkan penjual mengulangi pesan berkali-kali. Iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan-pesan dari berbagai pesaing. Iklan berskala besar menyatakn sesuatu yang positif tentang ukuran, kekuatan, dan keberhasilan penjual tersebut.
2. Daya ekspresi yang besar
Iklan memberikan peluang untuk mendramatisir perusahaan tersebut dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang berseni.
3. Impersonalitas
Pendengar tidak merasa wajib memerhatikan atau menanggapi iklan. iklana adalah suatu monolog di hadapan, dan bukan dialog dengan pendengar.
Menurut lee dan Johnson (2011:10) terdapat fungsi - fungsi Periklanan, yaitu:
1. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “informasi”; ia mengkomunikasikan informasi produk,
ciri-ciri, dan lokasi penjualannya. Ia memberitahukan konsumen tentang produk-produk baru
2. Periklanan menjalankan fungsi “persuasif”; ia mencoba membujuk para konsumen untuk
membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan
tersebut.
3. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “pengingat”. Ia terus menerus mengingatkan para
konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang diiklankan
tanpa memedulikan merek pesaingnya.
Periklanan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar melalui media seperti koran, majalah, radio dan televisi, billboard dan poster (Kotler dan Keller, 2012:478). Sedangkan menurut Kotler & Armstrong (2008:161) mendefinisikan media iklan adalah wahana yang digunakan untuk menghantarkan pesan iklan kepada pemirsa yang dituju.
Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (Pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum (lee dan Johnson, 2011: 10).
Menurut Kotler & Keller ( 2007 : 229) Iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang bagi suatu produk atau memicu penjualan yang cepat. Berikut ini adalah sifat-sifat iklan, yaitu:
1. Daya sebar
Iklan memungkinkan penjual mengulangi pesan berkali-kali. Iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan-pesan dari berbagai pesaing. Iklan berskala besar menyatakn sesuatu yang positif tentang ukuran, kekuatan, dan keberhasilan penjual tersebut.
2. Daya ekspresi yang besar
Iklan memberikan peluang untuk mendramatisir perusahaan tersebut dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang berseni.
3. Impersonalitas
Pendengar tidak merasa wajib memerhatikan atau menanggapi iklan. iklana adalah suatu monolog di hadapan, dan bukan dialog dengan pendengar.
Menurut lee dan Johnson (2011:10) terdapat fungsi - fungsi Periklanan, yaitu:
1. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “informasi”; ia mengkomunikasikan informasi produk,
ciri-ciri, dan lokasi penjualannya. Ia memberitahukan konsumen tentang produk-produk baru
2. Periklanan menjalankan fungsi “persuasif”; ia mencoba membujuk para konsumen untuk
membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan
tersebut.
3. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “pengingat”. Ia terus menerus mengingatkan para
konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang diiklankan
tanpa memedulikan merek pesaingnya.
Memilih Saluran Komunikasi Pemasaran
Menurut Setiadi (2013:
176) Pemasar harus memilih saluran komunikasi yang efisien untuk menyampaikan
pesan. Saluran komunikasi terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Saluran
Komunikasi Personal
Saluran komunikasi ini
mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama
lain. Mereka dapat berkomunikasi dengan cara tatap muka, melalui telepon atau
melalui surat. Saluran komunikasi personal memperoleh efektivitasnya melalui
peluang untuk mengindividualkan penyajian dan umpan baliknya. Komunikasi personal
menggunakan saluran pendukung, pakar, dan sosial. Daluran pendukung terdiri
atas wiraniaga yang menghubungi pembeli
di pasar sasaran. Saluran pakar terdiri atas para pakar independen memberikan
pernyataan ke pembeli sasaran. Saluran sosial terdiri atas tetangga, teman,
anggota keluarga, dan perkumpulan yang berbicara ke pembeli sasaran.
2. Saluran
komunikasi Nonpersonal
Saluran komunikasi
nonpersonal menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi.
Tetapi dilakukan melalui media, atmosfer, dan acara. Media terdiri atas media
cetak, media penyiaran, media elektronik, dan media display. Sebagian besar
pesan nonpersonal datang melaui media yang dibayar.
Marketing Communication Mix
Menurut
Kotler & Keller (2012:500) komunikasi pemasaran mencakup delapan model
komunikasi yaitu:
1. Advertising
Bentuk berbayar dari
promosi tentang ide, barang, atau layanan yang dilakukan oleh sponsor melalui
media cetak (koran dan majalah), broadcast media (radio dan televisi), media
jaringan ( telpon, kabel, satelit, wireless), media elektronik (audiotape,
videotape, video disk, CD-ROM, situs), dan display media (billboard dan
poster).
2. Sales Promotion
Variasi dari aktivitas
jangka pendek untuk meningkatkan penjualan produk atau layanan, mencakup promosi
konsumen (sample, kupon, premium).
Promosi dagang (iklan
dan display) dan promosi bisnis.
3. Event and Experiences
Aktivitas sponsorship
dan pembuatan program untuk menciptakan interaksi dengan konsumen, mencakup
olahraga, hiburan, seni, dan acara lainnya yang sifatnya tidak formal.
4. Public
relation and publicity
Variasi program yang
ditujukan secara internal untuk karyawan perusahaan dan secara eksternal untuk
konsumen, perusahaan lain, pemerintah, dan media, untuk mempromosikan atau
melindungi citra perusahaan.
5. Direct marketing
Penggunaan surat,
telepon, fax, email, atau internet untuk komunikasi secara langsung kepada
pelanggan, dengan atau tanpa interaksi dua pihak.
6. Interactive marketing
Aktivitas atau program
yang diadakan dengan tujuan mengikat pelanggan dengan meningkatkan kesadaraan,
meningkatkan citra, dan mendapatkan penjualan produk atau layanan secara
langsung atau tidak langsung.
7. Word of Mouth Marketing
Pengucapan dari mulut
ke mulut, tertulis, atau berlangsung dengan komunikasi elektronik tentang
pengalaman penggunaan produk atau layanan dari suatu perusahaan.
8. Personal Selling
Interaksi langsung dengan satu atau
lebih calon pembeli, dengan tujuan menjelaskan, menjawab pertanyaan, dan
memperoleh pesanan.
Subscribe to:
Posts (Atom)