INDRI PRATIWI 1203110147 ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS TELKOM

Saturday, May 2, 2015

Pemasaran

Definisi Endorser

Menurut Shimp (2003:459) endorser adalah pendukung iklan atau yang dikenal juga sebagai bintang iklan untuk mendukung suatu produk.

Endorser sering juga disebut sebagai direct source yaitu seorang pembicara yang mengantarkan sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah produk atau jasa (Belch & Belch, 2009:178).

Menurut Shimp (2003:459) endorser dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1.      Para selebriti pendukung (Celebrity Endorser)
Celebrity Endorser adalah para bintang televisi, aktor film, para atlet terkenal, dan pribadi-pribadi yang telah mati  digunakan secara luas di dalam iklan-iklan di majalah, iklan radio, dan iklan televisi untuk mendukung produk. Sedangkan, selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur, atau atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang–bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung.

2.      Pendukung dari orang khusus (Typical-person Endorser)
Pendukung dari orang khusus adalah orang-orang biasa (non selebriti), yang menggunakan atau mendukung produk dalam mempromosikan suatu produk atau jasa tertentu oleh suatu perusahaan. Pemilihan jenis endorser ini biasanya digunakan sebagai bentuk promosi testimonial untuk meraih kepercayaan konsumen.

Periklanan

Menurut Alexander (1965) dalam Morissan (2010 : 17) mendefinisikan iklan atau advertising sebagai “any paid form of nonpersonal communication about an organization, product, service, or idea by an identified sponsor” (setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui).

Periklanan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar melalui media seperti koran, majalah, radio dan televisi, billboard dan poster (Kotler dan Keller, 2012:478). Sedangkan menurut Kotler & Armstrong (2008:161) mendefinisikan media iklan adalah wahana yang digunakan untuk menghantarkan pesan iklan kepada pemirsa yang dituju.

Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (Pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum (lee dan  Johnson, 2011: 10).

Menurut Kotler & Keller ( 2007 : 229) Iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang bagi suatu produk atau memicu penjualan yang cepat. Berikut ini adalah sifat-sifat iklan, yaitu:

1.    Daya sebar
Iklan memungkinkan penjual mengulangi pesan berkali-kali. Iklan juga  memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan-pesan dari berbagai pesaing. Iklan berskala besar menyatakn sesuatu yang positif tentang ukuran, kekuatan, dan keberhasilan penjual tersebut.

2.    Daya ekspresi yang besar
Iklan memberikan peluang untuk mendramatisir perusahaan tersebut dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang berseni.

3.    Impersonalitas
Pendengar tidak merasa wajib memerhatikan atau menanggapi iklan. iklana adalah suatu monolog di hadapan, dan bukan dialog dengan pendengar.

 Menurut lee dan Johnson (2011:10) terdapat fungsi - fungsi Periklanan, yaitu:
1.    Periklanan menjalankan sebuah fungsi “informasi”; ia mengkomunikasikan informasi produk,
       ciri-ciri, dan lokasi penjualannya. Ia memberitahukan konsumen tentang produk-produk baru
2.    Periklanan menjalankan fungsi “persuasif”; ia mencoba membujuk para konsumen untuk
       membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan
       tersebut.
3.    Periklanan menjalankan sebuah fungsi “pengingat”. Ia terus menerus mengingatkan para
       konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang diiklankan
       tanpa memedulikan merek pesaingnya.




Memilih Saluran Komunikasi Pemasaran



Menurut Setiadi (2013: 176) Pemasar harus memilih saluran komunikasi yang efisien untuk menyampaikan pesan. Saluran komunikasi terdiri atas dua jenis, yaitu:
1.    Saluran Komunikasi Personal
Saluran komunikasi ini mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain. Mereka dapat berkomunikasi dengan cara tatap muka, melalui telepon atau melalui surat. Saluran komunikasi personal memperoleh efektivitasnya melalui peluang untuk mengindividualkan penyajian dan umpan baliknya. Komunikasi personal menggunakan saluran pendukung, pakar, dan sosial. Daluran pendukung terdiri atas wiraniaga yang menghubungi  pembeli di pasar sasaran. Saluran pakar terdiri atas para pakar independen memberikan pernyataan ke pembeli sasaran. Saluran sosial terdiri atas tetangga, teman, anggota keluarga, dan perkumpulan yang berbicara ke pembeli sasaran.

2.    Saluran komunikasi Nonpersonal
Saluran komunikasi nonpersonal menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi. Tetapi dilakukan melalui media, atmosfer, dan acara. Media terdiri atas media cetak, media penyiaran, media elektronik, dan media display. Sebagian besar pesan nonpersonal datang melaui media yang dibayar.

Marketing Communication Mix




Menurut Kotler & Keller (2012:500) komunikasi pemasaran mencakup delapan model komunikasi yaitu:

1.      Advertising
Bentuk berbayar dari promosi tentang ide, barang, atau layanan yang dilakukan oleh sponsor melalui media cetak (koran dan majalah), broadcast media (radio dan televisi), media jaringan ( telpon, kabel, satelit, wireless), media elektronik (audiotape, videotape, video disk, CD-ROM, situs), dan display media (billboard dan poster).
2.      Sales Promotion
Variasi dari aktivitas jangka pendek untuk meningkatkan penjualan produk atau layanan, mencakup promosi konsumen (sample, kupon, premium).
Promosi dagang (iklan dan display) dan promosi bisnis.
3.      Event and Experiences
Aktivitas sponsorship dan pembuatan program untuk menciptakan interaksi dengan konsumen, mencakup olahraga, hiburan, seni, dan acara lainnya yang sifatnya tidak formal.
4.      Public relation and publicity
Variasi program yang ditujukan secara internal untuk karyawan perusahaan dan secara eksternal untuk konsumen, perusahaan lain, pemerintah, dan media, untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan.
5.      Direct marketing
Penggunaan surat, telepon, fax, email, atau internet untuk komunikasi secara langsung kepada pelanggan, dengan atau tanpa interaksi dua pihak.
6.      Interactive marketing
Aktivitas atau program yang diadakan dengan tujuan mengikat pelanggan dengan meningkatkan kesadaraan, meningkatkan citra, dan mendapatkan penjualan produk atau layanan secara langsung atau tidak langsung.
7.      Word of Mouth Marketing
Pengucapan dari mulut ke mulut, tertulis, atau berlangsung dengan komunikasi elektronik tentang pengalaman penggunaan produk atau layanan dari suatu perusahaan.
8.      Personal Selling
Interaksi langsung dengan satu atau lebih calon pembeli, dengan tujuan menjelaskan, menjawab pertanyaan, dan memperoleh pesanan.