INDRI PRATIWI 1203110147 ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS TELKOM

Wednesday, February 4, 2015

Teknik Perdagangan Ekspor Impor dari Segi Aspek Pemasaran

ASPEK  PEMASARAN

    1. Segmentasi  Pasar.

                Segmen pasar sangat banyak dan besar, sehingga tidak ada perusahaan yang akan mampu memenuhinya. Dalam rangka efesiensi dan efektivitas bisnis, perlu kita tetapkan segmen yang akan kita masuki. Dasar penetapan segmen pasar :

                a.  Aspek Geografis  (bangsa, negara, propinsi, kabupaten/kota,

                      perkampungan, perkotaan, dll).

                b.  Aspek Demografis (gender, usia, pendapatan, dll).

                c.  Aspek Psikografis (kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, pendidikan, dll).

                d.  Aspek Perilaku (kesempatan, kesetiaan, sikap, dll).

              

  2.  Perilaku dan Kepuasan konsumen.

                a.  Perilaku Konsumen

                Perilaku konsumen merupakan tindakan langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan  produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.



   b.  Kepuasan Konsumen.

                Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa  yang dia harapkan dengan apa yang dia terima.

                Faktor yang mempengaruhi Kepuasan Konsumen :

                1).  Komoditi dan pelayanannya.

                2).  Kegiatan penjualan.

                3).  Pelayanan purna jual.

                4).  Nilai-nilai perusahaan.


3. Analisi Persaingan

a.  Mengidentifikasi Pesaing.

Suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pesaing jika memiliki salah satu atau lebih ciri-ciri,  sbb :

1).  Perusahaan tsb. menawarkan komoditi dan harga yang sama.

2).  Perusahaan tsb. menjual komoditi atau kelas komoditi yang sama.

3).  Perusahaan  tsb. bersaing merebut uang dari konsumen yang sama.


b.      Menentukan Sasaran Pesaing.

Tidak semua bisnis perdagangan berorientasi kepada laba yang maksimal, ada juga yang lebih menekankan kepada : penguasaan pangsa pasar, arus kas, pemakaian teknologi atau pelayanan. Perusahaan yang memiliki penekanan yang sama, itulah pesaing kita.

c.  Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing.

Identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing kita. Biasanya perusahaan mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing   melalui  data sekunder, pengalaman pribadi, desas-desus. Namun yang paling baik, identifikasi dilakukan melalui  riset pemasaran terpadap pelanggan dan pemasok mereka. Data tsb. Kemudian kita analisa untuk menghasilkan informasi.



4. Strategi Persaingan
a.  POLA  PERSAINGAN  KONPRONTATIF.

Ciri-ciri pola persaingan konprontatif, adalah :

–      Dalam memasuki atau merebut pangsa pasar, pola persaingan ini berlandaskan kepada kekuatan

        sendiri yang dipergunakan untuk menyingkirkan lawan atau saingan.

–      Falsafah yang mendasari pola persaingan ini adalah  “ Free Fight Competition “, yaitu

        persaingan bebas yang berlandaskan hukum  “ The Survival of the Fittest “,  yang kuatlah yang

        akan menang,  yang lemah dan tidak efesien akan tersingkir dari pasar. Karena itu pola

        konfrontatif lazim juga disebut dengan istilah  “ Head to Head Compentition “.

–      Pola persaingan ini mengutamakan pengembangan mutu  dan harga, dan jika perlu   tidak

        segan-segan untuk  melakukan  tindakan  “ Cut Throat Competition “.

–      Pola yang dipakai adalah  “ Win – Lose  Competition “, atau  “ To be or not to be “.

b.   POLA  PERSAINGAN  INOVATIF.

Ciri-ciri pola persaingan inovatif, adalah :

–      Pola persaingan ini berlandaskan pada prinsip menciptakan atau merebut peluang yang ada,

       dan bukan bertujuan menyingkirkan lawan, tetapi justru merebut atau memenangkan perhatian

       konsumen.

–      Pola persaingan ini dilandasi falsafah “ The Customer is a King “ yaitu Langganan adalah Raja

        yang selanjutnya berkembang menjadi  “ The Customer is a Queen “  yaitu  Langganan adalah

        Ratu. Karena itu pola ini disebut juga dengan istilah  “ Niche Competition “.

–      Pola persaingan ini lebih menekankan kepada pengembangan produk baru yang disesuaikan

        dengan “ selera “ konsumen ( Service and Attention ).

–      Pola yang dipakai adalah  “ Win-Win Competition “ atau  “ Live and Let Live “.