INDRI PRATIWI 1203110147 ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS TELKOM

Tuesday, June 3, 2014

KEWIRAUSAHAAN DAN USAHA KECIL


1.Pengertian dan pentingnya kewirausahaan
·         Kewirausahaan : kemauan dan kemampuan seseorang menginvestasikan semua sumberdaya yang dimilikinya(waktu, uang, kegiatan) untuk memulai usaha dan mencapai keberhasilan dalam usaha tsb. Kewirausahaan merupakan profesi yang muncul karena adanya interaksi antara ilmu yang diperoleh dengan praktek yang dilaksanakan dalam rangkaian pekerjaan.
·         Wirausaha : orang yang memiliki kemampuan melihat dan mengevaluasi peluang-peluang bisnis, mengumpulkan segala sumberdaya yang dibutuhkan guna memanfaatkan peluang tsb dengan melaksanakan tindakan yang tepat guna memastikan keberhasilannya(Meredith, 1995).
·         Tahapan khusus yang dilalui wirausaha :
o   Identifikasi peluang bisnis
o   Pengembangan konsep bisnis baru
o   Evaluasi dan pengumpulan sumberdaya yang diperlukan
o   Implementasi konsep
o   Pemanfaatan dan menikmati hasil bisnis yang dijalankan.

·         Manfaat kewirausahaan :
o   Meningkatkan produktivitas melalui berbagai metoda yang dijalankan
o   Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja
o   Menciptakan teknologi dan produk baru(barang atau jasa)
o   Mengembangkan produk yang sudah ada(inovasi)
o   Mendukung aktivitas bisnis perusahaan besar, dengan memproduksi barang atau jasa yang secara langsung atau tidak dibutuhkan dalam proses produksi.

 2.Ciri-ciri wirausaha yang sukses

Wirausaha yang berhasil memiliki ciri ciri :
a.      Memiliki keyakinan tinggi dalam menjalankan bisnis
b.      Memiliki intuisi yang tajam, terutama dalam memperkirakan bisnis ke depan
c.       Berorientasi kepada tugas dan hasil yan g dicapai
d.      Berani mengambil risiko secara terukur
e.      Memiliki kemampuan memimpin
f.        Berorientasi masa depan tentang rencana  yg akan dilaksanakan
g.      Tanggap perubahan lingkungan yang terjadi
h.      Memiliki kreativitas tinggi dalam merumuskan dan menciptakan produk maupun metoda kerja
i.        Memiliki orisinalitas yang tinggi dalam gagasan



Menurut Bygrave(1994) sifat-sifat wirausaha mencakup 10 D :
a.      Dream ; mempunyai visi masa depan pribadi dan bisnisnya
b.      Decisiveness : Cepat dan tepat dalam mengambil keputusan
c.       Doers : Cepat bertindak, tidak menunda nunda pekerjaan
d.      Determination ; bekerja penuh perhatian, tanggungjawab, tidak mudah menyerah
e.      Dedication :  memiliki pengabdian terhadap tugas atau kegiatannya
f.        Devotion :  Mencintai pekerjaan dan gemar bekerja
g.      Details : Memperhatikan setiap factor secara rinci
h.      Destiny ; bertangungjawab terhadap tujuan yang akan dicapai, mandiri
i.        Dollars : Tidak mengejar kekayaan, uang menjadi ukuran keberhasilan
j.        Distribute : mendistribusikan kepemilikan bisnis terhadap orang-orang lain yang dipercaya.

3. Cara memasuki perusahaan

3 cara memasuki perusahaan adalah :
a.      Membeli perusahaan yang telah dibangun ; sehat keuangannya,  lokasi strategis, memiliki jumlah pelanggan yang menguntungkan, sumberdaya memadai, dan lebih effisien disbanding mendirikan perusahaan baru.
b.      Memulai perusahaan baru ; karena tidak ada peluang membeli perusahaan yang sudah berdiri atau ada perusahaan yang dijual tetapi tidak sehat. Perlu memilih lokasi, seleksi tenaga kerja, membeli sumberdaya yang diperlukan, merumuskan metoda produksi, pemasaran, dll.
c.       Membeli hak lisensi ; pembelian lisensi(franchising) berjalan antara pembeli(franchisee) dengan pemilik(franchisor). Melalui franchising(waralaba) perusahaan menjadi bagian dari perusahaan besar lengkap dengan merk produk, metoda produksi, hingga standar pelayanan. Contoh franchisisng : Ayam Goreng Mbo Derek, Es Teller 77, Kentucky Fried Chicken, Dunkin Donats, Primagama, Ganesha Operation
Keuntungan franchising :
a.      Franchisor telah berpengalaman
b.      Franchisor memberi bantuan keuangan, manajemen, teknik, hingga pelatihan
c.       Sudah memiliki brand name dan reputasi
d.      Manajemen sudah siap operasi
e.      Ada standar mutu dan biaya produksi rendah
f.        Risiko gagal kecil
g.      Ada perlindungan wilayah penjualan/operasi dan profit lebih tinggi.
h.      Memperoleh manfaat market research dan product development.

Kelemahan franchising :
a.      Program pelatihan dair franchisor jauh dari harapan
b.      Franchisor sedikit memberi kebebasan




4.      Jenis  dan kiat kiat wirausaha
Zimmerer & Searborough(1996) membedakan wirausaha atas :
a.      Wirausaha perempuan : motivasi utamanya adalah dorongan kebutuhan ekonomi keluarga, ingin menunjukan implementasi atas pendidikan yang diperoleh, atau kecewa atas pekerjaan sekarang. Misalnya ; Martha Tilaar, Mooryati Sudibyo.
b.      Wirausaha minoritas ; wirausaha yang dilaksanakan oleh kelompok minoritas dalam suatu Negara, karena kurang mendapat kesempatan bekerja di sector formal.
c.       Wirausaha imigran ; wirausaha yang dilakukan oleh kaum pendatang dari suatu Negara. Mula-mula sekedar bertahan hidup, lama lama jadi profesi.
d.      Wirausaha paruh waktu ; wirausaha yang dilakukan oleh mereka yang bekerja di sector formal. Jika usahanya berkembang, wirausaha ini keluar dari sector formal dan terus menekuni usahanya.
e.      Wirausaha berawal dari rumah ; wirausaha dimulai kecil-kecilan dari rumah. Jika berkembang, dijadikan usaha utama. Misalnya ; jualan makanan, catering
f.        Bisnis keluarga ; Mula-mula dipegang ayah. Kemudian berkembang dn dipegang istri, Jika terus berkembang dipegng ole anak dn keluarga lainnya.
g.      Copreneurs ; pasangan  wirausaha yang bekerjasama menjadi pemilik bersama suatu usaha. Pekerjaan diciptakan dan diserahkan kepada anggota berdasarkan keahliannya.

Kiat kiat wirausaha sukses menurut Murphy and Peck(1980) :
a.      Memiliki kemampuan berkomunikasi yang tinggi
b.      Memiliki ambisi kuat untuk maju
c.       Peduli akan pendidikan dan senang belajar
d.      Trampil mebuat keputusan
e.      Memiliki percaya diri tinggi(self confidence)
f.        Penampilan baik, ramah, menarik
g.      Mampu mendayaguakan orang lain dalam mencapai tujuan
h.      Mau bekerja keras
 Beberapa kelemahan para wirausahawan di tanah air :
a.      Memiliki mentalitas meremehkan mutu
b.      Suka menerabas, tak mau kerja keras
c.       Kurang percaya terhadap diri sendiri
d.      Tidak memiliki disiplin diri
e.      Sering mengabaikan tanggungjawab

5.      Usaha kecil 
Usaha Kecil : usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Ciri-ciri usaha kecil  :
a.      Jenis barang yang diusahakan umumnya sudah tetap
b.      Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;
c.       Umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, dan membuat neraca usaha;
d.      Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;
e.      Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha;
f.        Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal; ‘
g.      Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.
Contoh usaha kecil  :
a.      Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja;
b.      Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;
c.       Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan;
d.      Peternakan ayam, itik dan perikanan;
e.      Koperasi berskala kecil.
Perbedaan usaha kecil dengan usaha besar adalah sebagai berikut :
Tabel  11  :  Perbedaan usaha kecil dengan usaha besar
Perusahaan Kecil
Perusahaan Besar
1.       Dikelola pemilik sendiri
2.       Struktur organisasi sederhana
3.       Hubungan pemilik – karyawan dekat
4.       Persentase kegagalan tinggi
5.       Manajer handal kurang
6.       Sulit memperoleh modal
1.       Dikelola bukan pemilik
2.       Struktur organisasi kompleks
3.       Pemilik mengenal karyawan terbatas
4.       Persentase kegagalan rendah
5.       Manajer handal banyak
6.       Modal jangka panjang mudah diperoleh



Hambatan hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha kecil menyangkut aspek :
·         Manajemen usaha belum dilaksanakan dengan baik,
·         Kualitas dan produktivitas  SDM rendah,
·         Kualitas produk rendah dan belum mampu bersaing
·         Lemahnya permodalan dan akses untuk mendapatkannya,
·         Teknologi sederhana, kurangnya inovasi dan adopsi teknologi baru,
·         Kesulitan dalam memperoleh bahan baku,
·         Kurang memperoleh akses informasi dan pemasaran ke pasar potensial,
·         Adanya hambatan infrastruktur ,
·         Adanya beban birokrasi dan pungutan,
·         Kemitraan dengan berbagai fihak belum berjalan

Berdasarkan hambatan hambatan yang dihadapi, untuk pengembangan usaha kecil perlu diupayakan hal-hal sebagai berikut :
·         Menciptakan iklim usaha yang kondusif, antara lain dengan mengusahakan ketenteraman dan keamanan berusaha,  penyederhanaan prosedur perijinan usaha, keringanan pajak dan sebagainya.
·         Memberi bantuan permodalan melalui perluasan skim kredit khusus dengan syarat-syarat yang tidak memberatkan melalui sektor jasa finansial formal, atau Lembaga Keuangan Mikro seperti  BRI unit Desa dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
·         Memberi perlindungan terhadap jenis-jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha tradisional yang merupakan  usaha golongan ekonomi lemah,  melalui undangundang atau peraturan pemerintah yang bermuara kepada saling  menguntungkan (win-win solution).
·         Membangun dan mengembangkan kemitraan antara usaha kecil dalam bentuk koperasi atau antara usahakecil  dengan pengusaha besar, untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha dan memperluas pangsa pasar dan pengelolaan bisnis yang lebih efisien.
·         Memberi pelatihan bagi dalam aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta keterampilan dalam pengembangan usahanya ; serta kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan untuk mempraktekkan teori melalui pengembangan kemitraan  rintisan.
·         Lebih meningkatkan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan  semua kegiatan yang berkaitan dengan upaya pengembangan usaha kecil seperti dalam pemberian bantuan promosi, modal, dan pelatihan operasional petugas pabrik atau penjualan, peningkatan kemampuan manajerial dan etos kerja.

·         Adanya upaya peningkatan kualitas produk, baik bahan baku, standar produk jadi, kemasan, atau label dan merk