1. Digital market, faktor2 biaya, dll
Faktor biaya pembeli
a.
Product Price (Harga Produk) =>jumlah biaya yg
hrs dibayar u/ membeli produk / jasa yg ditawarkan, di dalamny termasuk biaya
produksi, manajemen dan keuntungan
b.
Search Costs (Biaya Pencarian Produk) => Biaya yang diperlukan pembeli untuk mencari
produk / jasa, di dalamnya termasuk waktu, biaya dan tenaga
c.
Risk Costs (Biaya Resiko)=> Faktor biaya yang harus diperhitungkan sehubungan
dengan proses / aktivitas pembelian
Ada 3 macam biaya resiko :
•
Economic Risk : kemungkinan hilangnya uang dalam proses pembelian
•
Performance Risk : kemungkinan tidak didapatkannya kualitas produk seperti yang diharapkan
•
Personal Risk : kemungkinan adanya kerugian lain yang dapat menimpa individu sehubungan
dengan metode pembelian yang dipilih
d.
Distribution Costs (Biaya Distribusi)=> Biaya pengiriman produk yang harus ditanggung oleh
calon pembeli
e.
Sales Tax (Pajak Penjualan)=> Besar pajak yang harus ditanggung pembeli ketika
membeli produk / jasa
f.
Market Costs (Biaya Pasar)=> Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli untuk dapat
berpartisipasi / masuk ke pasar tertentu dengan tujuan melakukan jual beli
Faktor Biaya Penjual
g.
Marketing and Advertising Costs (Biaya
Pemasaran dan Iklan) = > Biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam usaha
memasarkan produknya
h.
Overhead Costs (Biaya Tetap) => Biaya
tetap yg hrs dikeluarkn oleh perusahaan dlm mengelola aktivitas bsinis sehari –
hari, terutama yang berkaitan dengan penjualan produk / jasa
i.
Inventory Costs (Biaya Penyimpanan)
=> Biaya total yg hrs dialokasikan krn tdk menentunya permintaan (demand)
trhdp produk yg ada sehingga perusahaan hrs memiliki persediaan brng yg cukup
j.
Production Costs (Biaya Produksi) => Biaya
total yang dibutuhkan untuk menciptakan produk dari bahan mentah atau bahan
baku (setengah jadi)
k.
Distribution Costs (Biaya Distribusi)
=> Biaya yg hrs dikeluarkan perusahaan u/ mendistribusikan produknya ke
tangan pelanggan baik langsung maupun melalui wholesaler / retailer
2. Peranan sim dalam lingkup bisnis, investasi dalam SI serta strategi bisnis
Perusahaan bisnis berinvestasi dalam sistem informasi
untuk mencapai enam tujuan bisnis strategis
a.
Keunggulan operasional: Efisiensi, produktivitas, dan peningkatan mutu
membawa perubahan dalam praktik bisnis dan perilaku manajemen.
b.
Produksi baru, jasa, dan model bisnis: Suatu model bisnis menguraikan
bagaimana suatu perusahaan menghasilkan, menyerahkan, dan menjual suatu produk
atau jasa untuk menciptakan kekayaan. Sistem informasi dan teknologi
menciptakan peluang untuk produk, jasa, dan cara baru untuk memulai kegiatan
bisnis.
c.
Keakraban dengan pelanggan dan pemasok: Komunikasi yang disempurnakan
dengan dan layanan kepada pelanggan meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan
mutu komunikasi dengan para penyalur akan menurunkan biaya.
d. Perbaikan pengambilan keputusan: Tanpa informasi
yang tepat waktu dan akurat, para manajer bisnis harus membuat keputusan
berdasar pada peramalan, pendugaan terbaik, dan keberuntungan, suatu proses
yang mengakibatkan produksi dapat berlebih atau kurang, meningkatkan biaya, dan
hilangnya pelanggan.
e. Keunggulan kompetitif: Menerapkan sistem
informasi yang efisien dan efektif memungkinkan suatu perusahaan untuk
mengatasi pesaing, produk unggulan yang lebih murah, sampai kepada penjualan
dan laba yang lebih tinggi dibanding dengan pesaing mereka.
f. Survival: Sistem informasi dapat menjadi suatu
yang diperlukan dalam perdagangan. Keperluan itu mungkin didorong oleh
perubahan level industri, seperti pada implementasi ATM dalam industri
perbankan. Keperluan itu boleh pula didorong oleh peraturan pemerintah, seperti
pemerintah pusat atau daerah menyatakan anggaran dasar sebuah perusahaan untuk
memelihara data dan laporan informasi spesifik
Peranan Penting SI Dalam Organisasi
•
Berpartisipasi
dlm pelaksanaan tugas²
•
Mengaitkan
perencanaan, pengerjaan, & pengendali dlm sebuah subsistem
•
Mengkoordinasikan
subsistem²
•
Mengintegrasikan
subsistem²
3.
perancangan sistem,
faktor kelayakan & faktor strategis
LANGKAH PERANCANGAN
1. Menyiapkan Rancangan Sistem yang terinci
–
Rancangan terstruktur (Diagram arus data)
–
Dokumentasi
2.Mengidentifikasi
Alternatif Konfigurasi Sistem
3. Mengevaluasi
Alternatif Konfigurasi Sistem
4. Memilih
Konfigurasi terbaik
5. Menyiapkan
Usulan Penerapan
6. Menyetujui /
Menolah Penerapan
4.
keunggulan kompetitif
KEUNGGULAN KOMPETITIF
-
Keunggulan perusahaan
dibandingkan pesaingnya adalah apabila perusahaan dapat memenuhi semua
kebutuhan pelanggannya
-
Untuk tujuan ini perusahaan
mempersiapkan berbagai strategi
-
Dalam bidang Sistem Informasi,
Keunggulan Kompetitif berhubungan dengan penggunaan informasi untuk memperoleh
pengaruh di pasar
DIMENSI KEUNGGULAN KOMPETITIF
-
Manajemen Puncak (Tingkat
Stategis), arah dari sistem informasi dapat merubah arah
strategi dari perusahaan
-
Manajemen Menengah (Tingkat
Taktis), manajer dapat menetapkan bagaimana
rencana-rencana strategis akan diimplementasikan
-
Manajer Bawah (Tingkat
Operasional), manajer dapat menggunakan tehnologi informasi
dengan berbagai cara untuk memperoleh data dan menciptakan informasi
MANAJEMEN INFORMASI
Aktifitas memperoleh informasi, menggunakannya
dengan cara yang efektif, dan membuangnya pada saat yang tepat
U/
mencapai keunggulan kompetitif perusahaan hrs mengatur Sumber
daya informasi suatu perusahaan terdiri dari :
-
Perangkat keras komputer - Perangkat lunak komputer
-
Ahli informasi - Pengguna
-
Fasilitas - Database - Informasi
8 jenis elemen
yang ada dalam lingkungan :
1.
Pemasok, menyediakan material, mesin, jasa dll.
2.
Pelanggan, mencakup pemakai dan calon pemakai
3.
Serikat Buruh, organisasi tenaga kerja
4.
Masyarakat Keuangan, terdiri dari institusi yang mempengaruhi sumber daya
keuangan bagi perusahaan
5.
Pemegang Saham atau Pemilik, orang yang menanamkan uang di perusahaan
6.
Pesaing, mencakup semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan di pasar
7.
Pemerintah, memberikan batasan-batasan dalam bentuk peraturan,
tetapi juga memberikan bantuan
8.
Masyarakat global, wilayah geografis tempat perusahaan melakukan
operasinya
KRITERIA MUTU DARI INFORMASI
-
Relevan, informasi harus
relevan ketika dibutuhkan untuk memecahkan suatu masalah
-
Akurat, informasi harus
akurat/tepat meskipun harus diperhatikan aspek biayanya
-
Ketepatan Waktu, informasi
harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memecahkan suatu masalah
-
Kelengkapan, informasi harus
memberikan gambaran yang lengkap tentang suatu permasalahan atau suatu
pemecahan masalah
5.
Sistem informasi
akuntansi
Sistem informasi akuntansi (SIA) => rangkaian pengkordinasian sumber daya (data, materials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk
mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi
keuangan yang digunakan u/ melaksanakan kegiatan bisnis suatu entitas, dan
menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yg berkepentingan.
•
Fokus : - Business reporting &
Financial reporting
–
Informasi Operasi (IO)
–
Informasi Akuntansi Manajemen (IAM)
–
Informasi Akuntansi Keuangan (IAK)
TUJUAN SIA
•
mendukung operasi-operasi sehari-hari
•
mendukung pengambilan keputusan manajemen
•
memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban
FUNGSI SIA DALAM ORGANISASI
1.
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang
aktivitas2, sumber daya dan orang yg terlibat; yg dilakukan oleh perusahaan
2
Mengubah data menjadi informasi yang
berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dlm keg manajerial à perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
3
Menyediakan pengendalian yang memadai
untuk menjaga aset2 perusahaan untuk memastikan data tsb tersedia saat
dibutuhkan, akurat dan andal
2 pemakai Sistem informasi
akuntansi yaitu:
1.Pihak ekstern :
- Para langganan -
Para leveransir (supplier)
–
Para pemegang saham (stockholder) - Para pegawai
–
Para pemberi pinjaman -
Instansi Pemerintah
2. Pihak Intern
SIA menyiapkan informasi bagi
manajemen dgn melaksanakan operasi2 tertentu atas semua data sumber yg diterimanya &
juga mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya.
Ancaman-ancaman atas SIA
•
kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau
panas yang berlebihan, Banjir, gempa bumi, Badai angin, dan perang
•
kesalahan pd software & tdk berfungsinya
peralatan, sprt : Kegagalan hardware, terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem
operasi, gangguan & fluktuasi listrik, Serta kesalahan pengiriman data yg tdk terdeteksi.
•
tindakan yang tidak disengaja, seperti : Kecelakaan yang
disebabkan kecerobohan manusia, Kesalahan tidak disengaja karen teledor , Kehilangan atau
salah meletakkan, Kesalahan logika, Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
•
tindakan disengaja, seperti : sabotase, Penipuan computer, Penggelapan
Klasifikasi pengendalian
internal
•
Prosedur-prosedur pengendalian khusus yang digunakan dalam sistem
pengendalian internal dan pengendalian manajemen mungkin dikelompokkan menggunakan empat kelompok pengendalian
internal berikut ini: - Pengendalian untuk Pencegahan, Pengendalian untuk
Pemeriksaan, dan Pengendalian Korektif
–
Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi
–
Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi
–
Pengendalian Input, proses, dan output
6. Perusahaan Digital
Latar
belakang
Sistem informasi
sedang menjelmakan bisnis dan hasil yang kasat-mata; meliputi penggunaan
sel telpon dan telekomunikasi nirkabel, suatu pergeseran mendasar ke arah
informasi dan berita online, e-commerce mengalami booming dan periklanan via
Internet, dan hukum akuntansi dan keamanan pemerintah pusat yang baru
mengharuskan perusahaan menyimpan e-mail selama 5 tahun digabung dengan ragam
pekerjaan saat ini, dan undang undang kesehatan mengharuskan perusahaan
menyimpan data yang berkaitan dengan ekspose karyawan terhadap substansi kimia
selama 60 tahun telah mendorong
pertumbuhan informasi digital.
Internet secara drastis mengurangi biaya-biaya
bisnis yang beroperasi pada suatu skala
global.
Perubahan ini mendorong kemunculan perusahaan digital, suatu perusahaan di mana:
-
Sebagian besar perusahaan dimungkinkan dan dimudahkan
menjalin hubungan bisnis penting dengan para pelanggan, para penyalur, dan
karyawannya secara digital.
-
Proses bisnis inti, atau secara logika berhubungan
dengan tugas bisnis, terpenuhi melalui jaringan digital.
-
Asset kunci perusahaan (hak atas kekayaan intelektual,
kompetensi inti, dan keuangan dan asset manusia) dikelola melalui alat-alat
digital